Literatour Wishlist: Singapore

It’s not hard to fall in love with Singapore. Harga tiket pesawat yang sudah cukup terjangkau, budaya yang serba tertib serta rasa aman yang menjamin para pelancong membuat Singapura cocok dijadikan destinasi wisata. Sebelumnya saya telah mengunjungi Singapura pada 2016 lalu, iseng-iseng mencoba solo traveling untuk pertama kalinya. Pengalaman yang saya dapat sangat menyenangkan walaupun setiap hari kaki selalu pegal karena asyik jalan kaki berkilo-kilo jauhnya.

Jika ada satu hal lain yang membuat saya kagum terhadap Singapura, hal itu adalah budaya membaca masyarakatnya. Selama di sana, saya sangat sering menemui anak sekolah, pekerja kantoran sampai manula yang gemar membaca buku atau surat kabar di kereta. Dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN, Singapura memang tergolong sebagai negara dengan tingkat literasi yang sangat baik.

Pada 2016 lalu, Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) menetapkan Singapura sebagai negara kedua yang anak-anaknya memiliki tingkat pencapaian membaca yang baik. Penelitian yang dilakukan di lima puluh negara ini menempatkan Singapura di atas negara-negara Eropa, seperti Irlandia (4), Finlandia (5), Polandia (6), Norwegia (8), dan Inggris (10). Peringkat pertama diduduki oleh Rusia, sementara Hongkong berada di peringkat ketiga. Tolak ukur yang menjadi penilaian PIRLS di antaranya adalah kurikulum terkait kegiatan membaca, sistem pendidikan dan lingkungan rumah yang memfasilitasi kegiatan belajar. Pada tahun yang sama, penelitian The World’s Most Literate Nation yang dilakukan Central Connecticut State University New Britain menempatkan Singapura di peringkat 36. Sementara itu, Indonesia geger karena tertinggal jauh di peringkat 60 dari 61 negara.

Dengan budaya membaca yang baik, dapat dipastikan ada banyak sekali toko buku di Singapura. Tak hanya toko buku mainstream seperti Kinokuniya, Times, atau Popular, toko buku independen banyak menjamur di sini. Setelah mengulas Bras Basah Complex, kali ini saya menyusun wishlist toko buku dan perpustakaan asyik di Singapura untuk dikunjungi suatu saat nanti. So, here we go!

1. Woods in the Books

Mungkin ini adalah toko buku paling lucu! Mayoritas buku yang dijual di Woods in the Books adalah buku-buku bergambar untuk anak-anak. Toko buku ini memang memiliki misi utama untuk menumbuhkan kecintaan membaca sedini mungkin pada anak-anak serta mendorong mereka untuk menciptakan imajinasi dan cerita dari apa yang dibacanya. Dinding dan interior Woods in the Books banyak dipenuhi dengan karakter hewan, kartun, ataupun karakter imajinasi yang menggemaskan untuk membuat anak-anak semakin betah di sini. Terkadang mereka juga mengadakan berbagai workshop menarik untuk para anak. Menyenangkan sekali ya sepertinya, coba di Indonesia juga ada Woods in the Books.

Woods in the Books bookstore Singapore
Doc Vrocompo
Woods in the Books bookstore Singapore
Doc Singapore Motherhood
Woods in the Books bookstore Singapore
Doc WSJ
Woods in the Books bookstore Singapore
Doc LUXE City Guide

Toko buku ini berlokasi di Yong Siak Street, Tiong Bahru, daerah hipster-nya Singapura. Buka setiap hari, kecuali Senin, mulai pukul sepuluh pagi. Untuk mencapainya, kita bisa menggunakan MRT east west line, turun di Tiong Bahru Station, lalu berjalan kaki sekitar delapan menit lewat pintu Exit A. Woods in the Books juga mempunyai cabang kedua (yang tak kalah lucunya!) bernama Books Ahoy! di daerah Orchard Road

2. BooksActually

Satu menit melangkahkan kaki dari Woods in the Books, kita dapat bertemu toko buku independen paling tersohor di seluruh Singapura: BooksActually. Tidak terhitung berapa banyak halaman web yang merekomendasikan toko buku ini sebagai tempat paling wajib di Singapura yang harus dikunjungi oleh para kutu buku.

BooksActually bookstore Singapore
Doc Lost Guides

BooksActually menawarkan karya-karya penulis lokal Singapura yang komprehensif. Tak hanya koleksi fiksi dan sastra, buku-buku non-fiksi bertema biografi, sejarah, hingga musik dan film juga dapat ditemukan di sini. Walaupun cukup kecil dan padat dengan buku, desain interior yang serba vintage memberikan BooksActually vibe yang asyik. Hiasan-hiasan bernada retro yang menutup dinding dengan sempurna membuat toko buku ini tak boleh dilewatkan untuk dijepret. Seekor kucing yang ikut setia menunggui toko juga akan menyambut kedatangan kita di sini setiap harinya.

Booksactually bookstore singapore
Doc Hype and Stuff
BooksActually bookstore Singapore
Doc Culture Trip
BooksActually bookstore Singapore
Doc Actually SG
BooksActually bookstore singapore
Doc Hype and Stuff

Satu lagi yang paling menarik, Booksactually memiliki vending machine untuk buku! Berkonsep mystery book yang dapat ditebus dengan $19, sebuah buku yang dibungkus misterius akan memilih para pembacanya. Interesting! Oh ya, jika kamu adalah pecinta barang-barang lucu, sepertinya kamu harus menyiapkan uang lebih karena BooksActually menjual berbagai stationary, notebook, dan barang-barang lucu lainnya.

3. Littered with Books

Pada sebuah komplek ruko bergaya kolonial di Duxton Hill, Tanjong Pagar, terdapat sebuah toko buku bernama Littered with Books. Sesuai dengan namanya, seluruh sudut-sudut Littered with Books ini dipenuhi dengan buku! Ada yang dipajang di rak, lemari, sofa, kursi, dan meja. Lebih lanjut, tempat ini lebih terlihat sebagai rumah dua lantai yang difungsikan sebagai toko buku. Suasananya pun terlihat sangat cozy dan charming. Koleksi yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari buku bestseller, sastra klasik, buku bertema kuliner dan travel, hingga buku anak-anak.

Littered with Books bookstore Singapore
Doc Jack is not Dull
Littered with Books bookstore Singapore
Doc City Girl City Stories
Littered with Books bookstore Singapore
Doc City Girl City Stories

Untuk mencapai Littered with Books kita bisa menggunakan MRT east west line ke Stasiun Tanjong Pagar kemudian berjalan kaki sekitar sepuluh menit ke Duxton Road. Daerah yang akan kita lewati sepertinya juga menarik, banyak kafe, restoran dan toko dengan arsitektur kuno yang terawat dengan baik. Selepas puas di Littered with Books, kita bisa mengunjungi Singapore City Gallery, Buddha Tooth Relic Temple and Museum atau China Town yang terletak tak jauh dari toko buku.

4. National Library Singapore

Agar lebih afdol melihat representasi budaya membaca di Singapura, wajib rasanya untuk harus mengunjungi perpustakaan nasionalnya. Menurut informasi, perpustakaan nasional dapat ditemui di tiga tempat yaitu di Victoria Street, Orchard Road dan Gedung Esplanade. Yang terletak di Victoria Street adalah pusatnya. Diberi nama National Library Building, perpustakaan enam belas lantai ini terlihat luar biasa megah. Selain ruangan perpustakaan utama, NLB juga memiliki pusat drama, pameran sejarah dan budaya hingga perpustakaan khusus untuk anak-anak. Oh ya, NLB terletak persis di sebelah Bras Basah Complex.

Baca Juga: Bras Basah Complex, Tersesat Menuju Pusat Buku Bekas di Singapura

Selain NLB di Victoria Street, perpustakaan nasional di Orchard Road juga wajib dikunjungi. Cabang yang satu ini diberi nama Library@Orchard. Dengan konsepnya sebagai boutique library, desain Library@Orchard yang baru dibuka pada Oktober 2014 ini sangat elegan, minimalis, sekaligus futuristik. Kabarnya, perpustakaan ini memang dirancang khusus untuk anak muda, utamanya mereka yang berminat di bidang desain. Koleksi Library@Orchard pun 45% bertema desain yang dibagi dalam kategori people, space, products dan lifestyle. Selain koleksi buku dan majalah fisik, di sini kita juga bisa membaca buku, majalah dan surat kabar digital. Ada pula berbagai materi audio visual dalam empat bahasa resmi Singapura.

library@orchard singapore
Doc In Search of Umami
Library@Orchard Singapore
Doc Strait Times
Library@Orchard Singapore
Doc Youth Manual
Library@Orchard Singapore
Doc Youth Manual

Letak perpustakaan ini ada di lantai tiga dan empat mall Orchard Gateway, tepat di sebelah stasiun MRT Somerset dan mall Somerset 313.  Saya yakin perpustakaan ini pasti sangat nyaman untuk melepaskan diri sejenak dari hiruk-pikuk Orchard Road. Kita bisa melepas lelah sambil membaca buku di pojok-pojok yang nyaman dan tenang. Ditambah lagi, Library@Orchard buka setiap hari mulai puku sebelas siang hingga sembilan malam.

Itulah tadi empat tempat yang dapat menjadi referensi literatour di Singapura. Masih ada list yang juga terlihat mengasyikkan untuk dikunjungi, kamu bisa klik di sini dan sini. Selain berwisata belanja untuk menunjang penampilan, Singapura juga asyik untuk wisata literasi untuk menunjang pengetahuan. Semoga ada kesempatan untuk mengunjungi Singapura, ya! (chk)

Leave a comment