‘Kutukan’ Olfaktori dalam Aroma Karsa

“Selama hidupnya ia merasa diserang dari dalam, mirip dengan kasus orang-orang dengan sistem pertahanan tubuh yang bingung menilai mana musuh mana kawan dan akhirnya menghantam dirinya sendiri. Penciumannya telah melakukan pemberontakan dengan cara membaui secara berlebih-lebihan. Para dokter yang memeriksanya sepakat mendiagnosis kondisinya sebagai hiperosmia.”

– Aroma Karsa

Tahukah kamu, hidung adalah indra manusia yang paling tajam, bahkan sepuluh ribu kali lebih tajam daripada indra lainnya. Saat kita sedang makan misalnya, hal pertama yang akan kita lakukan adalah mencium aromanya untuk menentukan apakah makanan itu enak atau tidak. Hal ini disebabkan karena rasa dan aroma merupakan satu kesatuan yang membentuk satu indra dengan mulut sebagai laboratoriumnya dan hidung sebagai jendela. Namun, bila kamu terlampau sering menutup hidung karena merasa mencium aroma tidak sedap, padahal orang di sekitarmu terlihat biasa saja, bahkan ketika ditanya mereka tidak mencium bau apapun, mungkin kamu terkena Hiperosmia. Beberapa orang di dunia ini memang sangat sensitif terhadap bau-bauan, seperti pada ibu hamil. Kelainan ini sebenarnya tidak begitu berbahaya. Akan tetapi, bisa jadi para pengidapnya akan dibuat bingung bak orang gila!

Hiperosmia adalah sebuah kelainan di mana hidung dapat mencium segala aroma dengan detail, mulai dari aroma bunga hingga kandungan di dalam sabun. Orang-orang dengan indra penciuman normal biasanya hanya mampu mengenali sekitar sepuluh ribu bau, tetapi orang dengan Hiperosmia dapat mendeteksi bau lebih dari itu! Hal ini dipengaruhi karena olfaktori yang meningkat, di mana sinyal yang ditangkap oleh reseptor meningkat sangat tajam.

Sensitivitas terhadap bau seringkali dikaitkan dengan penyakit psikosomatik atau merupakan gejala neurosis (gangguan saraf tetapi tidak ada kerusakan organ, tetapi memengaruhi emosi). Namun kelainan ini juga dapat ditemukan pada ibu hami dan orang yang mengidap penyakit seperti Sindrom Addison, di mana penderitanya kesulitan memproduksi hormon kelenjar adrenal. Tidak menutup kemungkinan jika kelainan ini disebabkan karena faktor keturunan, sindrom benzodiazepin, dan lingkungan (pelatihan). Orang dengan kemampuan ini seringkali mengalami pusing dan mual saat mencium aroma yang tajam, seperti yang dialami oleh tokoh-tokoh yang ada di Aroma Karsa.

Baca Juga: 4 Fakta dalam Aroma Karsa

Menurut sebuah penelitian, bau paling tidak enak di dunia ini adalah bau daging busuk. Untuk itu, orang-orang dengan kelainan seperti ini membutuhkan penanganan khusus. Bila penderita sudah mengalami mual dan muntah, ada baiknya untuk segera membawanya ke tempat yang netral terhadap bau.  

Fakta tersebut merupakan salah satu hal yang dapat kita temukan dalam novel terbaru Dewi ‘Dee’ Lestari berjudul Aroma Karsa. Jati Wesi adalah tokoh utama dalam Aroma Karsa yang memiliki kemampuan berlebih di hidungnya. Ia dapat mencium segala aroma sedetail-detailnya, bak tikus. Kemampuannya tersebut kemudian mengantarkannya dalam petualangan besar bersama Suma. Dengan kekuatan itu, keduanya mencari apa yang selama ini hilang. Selain kemampuan Hiperosmia, Jati juga memiliki kemampuan seperti Dilan! Penasaran dengan kisahnya, nantikan ulasan Aroma Karsa di Melting Plot, ya! (kana)

Baca Juga: Aroma Karsa, Romansa Sejoli Hiperosmia dan Misteri Tanah Dwarapala

Leave a comment

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close